TIPS TRAVELING KE ISTANBUL

Afbeeldingsresultaat voor istanbul

Istanbul merupakan kota besar begitu banyak maksud wisata dan kesibukan yang dapat dilakukan di kota dua benua ini. Bahkan juga Majalah Forbes memasukkan Istanbul sebagai salah satu kota yang paling banyak dikunjungi orang pada th. 2013. Pesona warisan histori kota yang pernah jadi ibukota Romawi Timur dan Kesultanan Ottoman ini jadi magnet untuk wisatawan luar negeri dan domestik. Dengan makin terkenalnya Istanbul didunia pariwisata dunia, makin bertambah juga biaya untuk berwisata di sana, tetapi janganlah takut duluan, saya akan membagikan beberapa tips dan trik untuk nikmati Istanbul dengan irit namun mengasyikkan (kagak sampai kere2 sangat haha)

1. Tinggallah di lokasi Sultanahmet

Sultanahmet yaitu daerah kota tua Istanbul yang kaya histori dan tempat maksud wisata. Beberapa besar tempat maksud wisata seperti Hagia Sophia, Blue Mosque, Basilica Cistern, Hippodrome, dan Istana Topkapi dapat diraih dengan jalan kaki saja. Grand Bazaar, Spice Market, Eminonu, Galata Bridge, Galata Tower atau bahkan juga Taksim Square dapat diraih dengan memakai Tram Baciglar – Kabatas atau jalan kaki saja.

2. Pakai selalu transportasi umum (atau jalan kaki saja irit nan sehat)

Istanbul memiliki bermacam moda transportasi yang buat masyarakat dan turis mudah pergi. Tram, Ferry, Furnicular, Bis dan Metro mempermudah kita berpindah-pindah dengan mudah dan cepat. Bila kita tinggal di Istanbul kian lebih dua hari, sebaiknya kita beli Istanbulkart untuk mempermudah kita naik transportasi umum dengan irit dan cepat. Tarif naik tram dan metro di Istanbul dihitung per naik, bukanlah dihitung bergantung jauh atau dekat. Jadi bila tidak seberapa jauh, jalan kaki saja. Jalan kaki di Istanbul sangat mengasyikkan. Kita dapat lihat toko- toko dan dagangan khas Turki, restoran dan cafe yang indah bahkan juga tidak tutup peluang kita dapat temukan benda bersejarah seperti pilar- pilar sisa bangunan kuno di pinggir jalan. Sebisa-bisanya jauhi naik taksi. Moda transportasi ini yang paling mahal dan paling saya jauhi di Istanbul. Saya hanya naik taksi 2 x di Istanbul, sekali ketika saya menguber Bophorus Ferry hop on dan sekali lagi ketika saya terdampar tengah malam di Buyuk Otogar karena bis yang harusnya membawa saya ke Bergama tidak jadi datang. Saya membayar 30 Lira untuk menuju Sultanahmet dari Otogar. Sakitnya di dompet dan di hati..

3. Konsumsilah di mana masyarakat lokal makan

Ketika tiba di Sultanahmet, saya konsumsi makanan yang paling obvious ketika di Turki, yakni Kebab. Yep, Kebab ayam atau Tavuk Kebab seharga 6 Lira. Mahal? Ya sudah pasti, karena saya membelinya tidak jauh dari Basilica Cistern berbarengan bule-bule kelaparan yang lain. Pada akhirnya, saya pun coba mencari tahu di mana masyarakat lokal umum makan. Pencarian ini pada akhirnya membawa hasil, saya temukan kedai kebab bernama Birlik Bufe yang ramai dikunjungi orang lokal. Saya pun tertarik dan pesan satu kebab ayam dan satu gelas ayran (yoghurt khas Turki). Ketika membayar saya kaget, karena saya hanya membayar 3. 5 Lira saja. Ini tambah lebih murah dari kebab yang saya beli di Basilica Cistern. Birlik Bufe yang terdapat di seberang stasiun tram Sirkeci ini pun jadi tempat makan favorite saya (bagaimana kagak, ukuran kebabnya besar dan harga nya murah). Bila jemu makan kebab dan ingin coba makanan khas Turki lain, coba makan di Hodja Pasha Street, Sirkeci (20 menit jalan kaki dari Hagia Sophia). Hodja Pasha yaitu nama mesjid yang terdapat di jalan yang populer menghidangkan makanan khas Turki dengan harga yang relatif murah dibanding dengan cafe atau restoran di sekitar Sultanahmet. Sebagai contoh, Adana Kebab (Kebab dari daerah selatan turki yang diramu dengan rempah-rempah) dan sebotol Coca Cola hanya menggunakan kocek saya sebesar 12 Lira dibanding dengan makan dengan menu yang sama di restoran dekat Hagia Sophia seharga 18 Lira.

4. Pilihlah Hostel yang sediakan sarapan buffet.

Sarapan ala Turki atau Kahvalti yaitu sarapan yang paling saya sukai dari semua negara yang pernah saya kunjungi. Mengapa? well.. Turkish people eat healthy and huge breakfast. Kahvalti yang artinya “sebelum kopi”, biasanya terbagi dalam buah-buahan dan sayuran fresh seperti semangka, melon, zaitun, buah ara, cherry, jeruk sunkist, timun, dan tomat. Bukan sekedar sayuran dan buah saja yang dihidangkan. Madu, beragam jenis selai, roti, beragam jenis keju (biasanya dua type minimum) juga ada komplit dengan kopi atau teh. Nah bila kita kebetulan memperoleh sarapan buffet, bawalah kotak makan dan masukan makanan yang kamu sukai. Lumayan buat ganjel perut ketika naik Bophorus Cruise haha. Atau bila, tidak bisa sarapan buffet, kita dapat pula mencari camilan lain seperti Simit (sejenis pretzel besar dengan taburan wijen yang kulitnya garing namun dalemnya rada empuk) dan Acma (roti yang memiliki bentuk seperti donat memiliki ukuran besar). Harga nya hanya 1 Lira saja dan bila ingin lebih enak dapat ditambah dengan selai Nuttela namun harga nya jadi 2 Lira. Pastikan kalau Agen Travel yang Kamu pilih miliki jaringan kuat dengan industri pariwisata seperti dengan asosiasi agen perjalanan, hotel, maskapai penerbangan, jaringan hotel, kereta api seperti jakarta culture facts.

5. Gantilah Dollar atau Euro kamu di Grand Bazaar

Ketika pergi ke Turki, kita dapat membawa US Dollar atau Euro untuk lalu diganti dengan Lira sesampainya di sana. Ketika tiba di Airport, gantilah seperlunya untuk transportasi menuju hostel karena rate penukaran yg tidak demikian bagus di Airport. Jumlah minimal penukaran USD di airport yaitu $10, jadi cukup untuk beli token tram dan metro menuju hostel di lokasi Sultanahmet. Ketika sampai di lokasi Sultanahmet, janganlah cepat-cepat menukar US Dollar kamu di Money Changer paling dekat. Rate yang di tawarkan di lokasi Sultanahmet rendah dan condong buat sakit hati bila kamu lalu sadar bila di daerah Grand Bazaar ratenya bagus. Misalnya, ketika saya sampai di lokasi Sultanahmet saya segera menukarkan 100 USD dengan rate 1 USD = 2, 045 Lira dan ketika berjalan-jalan di Grand Bazaar saya memperoleh rate 1 USD = 2, 120 Lira. Yang buat kaget, ketika saya semakin masuk kedalam Grand Bazaar, ada Money Changer yang memberi rate 1 USD = 2. 140 Lira. Pikirkan begitu meruginya saya nuker di Sultanahmet!

5. Belilah kepentingan pribadi dan air minum di supermarket atau minimarket.

Upayakan tinggal di Hostel yang sediakan air minum gratis dan janganlah lupa membawa botol air ketika pergi ke Turki. Beberapa tempat terlebih dibagian selatan dan timur Turki memiliki suhu yang cukup tinggi di musim panas dan bikin kita cepat haus. Ketika di Istanbul, saya kebetulan bermalam di Cheers Hostel yang sediakan air minum gratis hingga saya bebas minum tanpa ada harus beli, namun ketika saya pindah ke Bella Vista Hostel di daerah Taksim, hostel ini tidak sediakan air minum gratis. Saya harus beli air minum yang harga nya lumayan 1 Lira untuk satu botol kecil memiliki ukuran 0. 5 liter. Nah, pada akhirnya saya pergi ke minimarket yang nyatanya jual air minum ukuran 5 L dengan harga hanya 2 Lira saja! Janganlah lupa juga membawa peralatan pribadi seperti sabun dan shampoo dari tempat tinggal karena harga peralatan pribadi dsini lumayan mahal. Saya beli sabun cair 250 ml seharga 8 Lira.. hampir Rp 45rb buat sabun doang…

6. Jauhi tur agent dan belajarlah travel berdiri sendiri.

Saya termasuk traveller yang sangat alergi dengan tur agent. Sebelumnya pergi ke suatu tempat biasanya saya selalu mencari tahu bagaimana caranya ke tempat itu dan membaca histori dan apa sajakah yang akan saya butuhkan ditempat itu. Nah, klo di Istanbul, biasanya bila kita jalan sendirian di sekitar Sultanahmet, akan ada “tour guide” yang sangat ramah tawarkan jasanya pada kita. Mereka cukup persistent dengan kata lain kekeuh buat membujuk kita untuk bayaran layanan tertentu. Saya biasanya menampik dengan halus dan segera masuk ke obyek wisata. Biasanya banyak tur guide resmi yang bicara dalam beragam bhs menerangkan obyek wisata itu pada turis-turis yang menyewa mereka.. karena saya pelit biasanya saya nebeng denger saja nambah2 pengetahuan hahaha. Untuk berkunjung ke beberapa tempat di Istanbul, saya tidak pernah memakai layanan Tur Agent karena tempat- obyek wisata di Istanbul relatif mudah untuk diraih dengan transportasi umum. Memakai layanan Tur Agent hanya akan membebani kocek saja dan kurang greget rasa-rasanya. Sebelumnya pergi ke maksud wisata, lakukan ajukan pertanyaan pada penjaga hostel. Penjaga hostel biasanya memiliki pengetahuan luas mengenai bagaimana meraih obyek wisata dengan transportasi umum, jadi terkadang kita di ajak untuk bareng ke tempat itu. Saya sempat di ajak dugem di Taksim Square, tetapi sayang saya harusnya beralih kota saat itu. Saya sukses pergi ke Chora Church hanya dengan modal naik tram dan metro dan jalan kaki sedikit menyusuri Theodosian Wall. Walau sebenarnya dari beragam komunitas travel yang saya baca, cukup susah meraih tempat ini dan tidak heran tidak banyak dikunjungi. Lumayan dapat juga berkunjung ke Chora Church dan dapet bonus manjat2 tembok dan benteng kota yang telah berdiri kian lebih seribu th.. Dasarnya, Research and Persistence… : D

7. Belilah kartu Istanbul Museum Pass

Istanbul Museum Pass yaitu kartu yang bisa kita pakai selama tiga hari untuk berkunjung ke beberapa obyek wisata populer di Istanbul. Komplitnya saya terangkan di laman berikut Istanbul Museum Pass

8. Janganlah sangsi menawar ketika berbelanja oleh-oleh

Ketika saya berkunjung ke Grand Bazaar, saya terkesima lihat luasnya pasar yang usianya telah beberapa ratus th. ini. Tak tahu berapakah kios baju dan oleh-oleh yang ada di pasar ini. Ketika sampai di Grand Bazaar, janganlah sangsi untuk ajukan pertanyaan dan menawar harga. Biasanya orang Turki suka bercakap dan ramah, kita jadi terkadang di tawarkan minum Cay (teh) ketika menawar.. (jadi gak lebih enak klo gak jadi haha). Namun tidak apa, seandainya kita sopan dan murah senyum, tidak jadi beli pun tidak kenapa. Janganlah impulsif dan segera beli ketika memikirkan itu telah harga yang murah, karena siapa tahu masihlah ada toko- toko lain yang tawarkan harga yg lebih murah. Saya sempat beli sebuah kaos bertuliskan Istanbul seharga 10 Lira dan ketika saya berkeliling dan iseng nanya nyatanya kaos itu hanya 5 Lira. A lesson to be learnt.

9. Pakai Bis Malam

Istanbul yaitu kota yg menarik tetapi bukanlah hanya satu maksud wisata di Turki. Terdapat beberapa beberapa tempat menarik di Turki yang dapat kita kunjungi untuk berwisata seperti Ephesus, Cappadoccia, Pamukkale, Fethiye dan lain-lain. Untuk meraih beberapa tempat ini kita dapat naik pesawat atau bis, tetapi untuk saya, naik bis malam adalah pilihan paling baik. Harga ticket bis yang lebih murah di banding dengan ticket pesawat terbang dan kita dapat menghemat biaya penginapan

TIPS TRAVELING KE ISTANBUL

Leave a comment